Siapapun kamu, beragama atau tidak
saya percaya kamu pernah mendegar kisah satu ini, sebuah cerita besar
dari buku-buku dan kitab suci Agama, sebuah cerita besar ketika sang
Pencipta marah besar kepada manusia. Lalu ada Bahtera kayu gofir raksasa
berisi pasangan hewan-hewan dan diakhiri dengan tumpahan air bah yang
menyapu setiap manusia dan kebobrokan di kolong lagit. Ya, cerita
religius tentang Nuh sudah beberapa kali dibuat di ranah film, dari FTV Noah’s Ark sampai komedi macam Evan Almighty, tetapi
baru kali ini ada sineas yang benar-benar serius mencoba menerjemahkan
kisah dari
EARTH TO ECHO (2014) REVIEW
Sekelompok bocah ingusan di
pinggiran kota meyelamatkan Alien lucu, dengan premis seperti itu tentu
saja kamu dengan mudah akan menyamakan Earth to Echo dengan karya legendaris Spieliberg E.T
yang lahir lebih dari dua dekade silam atau mungkin yang lebih baru,
Super 8-nya J.J Abrams minus aien imut. Dengan tema persahabatan kental
berpetualang mencari sesuatu jauh dari halaman belakang rumah mereka, Earth to Echo juga mengingatkan kita dengan The Goonies
YASMINE (2014) REVIEW
Indonesia memang dikenal sebagai
‘mbah-nya’ Pecak Silat, tetapi film produksi lokal tentang salah satu
cabang bela diri paling tua satu ini nyaris tidak pernah disentuh para
sineasnya, dan ketika ada ironisnya ia menjadi ngetop karena campur
tangan sutradara asing, Gareth Evans ketika ia membuat Merantau dan tentu saja dwilogi The Raid
yang fenomenal itu, Sementara dari negeri seberang ada Origins Film
yang mencoba membangkitkan kembali perfilman Brunei Darussalam setelah
kurang lebih setengah abat tertidur dengan mengangkat Silat dalam sebuah
drama coming of age modern berhati besar yang digarap serius oleh dua bersaudara Kamaluddin.
INTO THE STORM (2014) REVIEW
Ketimbang bencana-bencana lainnya,
badai angin ribut atau yang dikenal dengan tornado memang terhitung
minim dan seperti dianak tirikan di dunia film, hanya Twister-nya
Jan de Bont yang dibintangi Helen Hunt dan Bill Paxton yang sempat
berjaya dengan dukungan spesial efek canggih dan memboyong hampir
setengah miliar Dollar 1996
BEGIN AGAIN (2014) REVIEW
CHEF (2014) REVIEW
Tiga hal penting yang dapat kamu pelajari dari Chef adalah,
pertama, kritikus makanan itu bisa sangat menyebalkan, kedua, twitter
dan jejering sosial lain adalah salah satu media ampuh mengangkat
sekaligus menghancurkan karier seseorang, dan ketiga, John Favreu bisa
tampil memesona tanpa harus melibatkan, mafia, peri natal, papan
permainan ajaib, superhero flamboyan berbaju hi-tech atau alien dan
koboi. Ya, ini bisa dibilang film dengan tema paling sederhana dalam
karier penyutradaraan Favreu namun bukan berarti Chef tidak bertaji, malah kalau mau dibilang Chef adalah salah satu film paling menyenangkan tahun ini untuk ditonton.
7500 (2014)
Setelah mengalami beberapa kali
penundaan akhirnya salah satu horor yang sudah saya tunggu sejak
direncanakan rilis 2012 lalu muncul juga. Ya, 7500 adalah horor supranatural internasional kedua garapan sang maestro J-horror, Takashi Shimizu setelah debutnya di remake Ju-on, The Grudge 2006 lalu yang sempat mengguncang Hollywood. Kali ini Shimizu mencoba sesuatu yang berbeda dari daftar filmografi-nya meskipun secara tema,
STARRED UP (2014) REVIEW
Drama penjara sudah bolak-balik
dibuat sementara di tempat terpisah kita juga sering melihat drama
tentang relasi ayah-anak, tetapi apa yang ditawarkan David Mackenzie ini
terbilang berbeda ketika sutradara Perfect Sense itu menggabungkan kedua tema yang sebenarnya bertolak belakang menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.
FRANK (2014) REVIEW
Kebanyakan film-film aneh di 2014 ini didominasi oleh para doppelgänger, lihat Enemy, The Double, The One I Love sampai Coherence. Frank
adalah termasuk salah satunya yang aneh, meski tidak bercerita tentang
orang-orang kembar tetapi dengan melihat seorang Michael Fassbender
bermain gitar dan bernyanyi saja sebenarnya sudah bisa kamu masukan ke
dalam kategori “aneh”
BEFORE MIDNIGHT (2013) REVIEW
Mungkin ini akan terdengar sedikit
berlebihan, tetapi tidak ada film yang mampu mempertahankan “sihirnya”
secara konsisten sampai tiga kali berturut-turut dan dalam jangka waktu
nyaris mencapai dua dekade seperti yang dilakukan Richard Linklater
dengan trilogi romantis Before Sunrise-nya, konsistensi yang mungkin tidak mampu dilakukan franchise sekelas The Lord of The Ring atau The Dark Knight
2001 : A SPACE ODYSSEY (1968) REVIEW
” Let the Awe and Mystery of a Journey Unlike Any Other Begin “
Diawali dengan kisah yang bersetting 4
juta tahun sebelum masehi, di sebuah padang rumput gersang Afrika dimana
sekelompok kera herbivora sedang mencari makanan. Dikarenakan
ketidakmampuan mereka melindungi diri, kelompok kera itu dengan mudahnya
diserang oleh hewan lain dan terusir oleh kelompok kera lain dalam
perebutan sumber air. Namun semuanya berubah ketika keesokan harinya
mereka menemukan sebuah beda monolith hitam setinggi tiga meter yang
berdiri di dekat tempat tinggal mereka. Kera2 tersebut menyentuhnya dan
segera saja mereka berubah menjadi kera vegetarian menjadi pemburu
pemakan daging, bahkan membuat mereka menjadi lebih cerdas dan memiliki
naluri membunuh.
THE GRAND BUDAPEST HOTEL (2014) REVIEW
Selamat datang di “The Grand Budapest Hotel“,
sebuah pemilihan judul yang enak didengar, seperti melambangkan sebuah
kebesaran dan kemegahan, tetapi tentu saja yang lebih penting adalah
melihat siapa tuan ruamahnya. Ya, ia adalah sutradara Wes Anderson yang
terakhir mempersembahkan kita romansa monyet dalam kamp Moonrise Kingdom
yang mendapatkan puja-puji dari para penontonnya. Karya-karya Anderson
memang unik dan tidak ada duanya, bahkan jika kamu harus menontonnya
‘telanjang bulat” tanpa tahu judul dan nama sutradaranya bisa dipastikan
kamu akan langsung mengenal setiap trademark yang ditinggalkan Anderson
di setiap film-filmnnya.
KILLERS (2014) REVIEW
Kita mengenal bagaimana cinta mati Timothy Tjahjanto dan Kimo Stomboel a.k.a The Mo Brothers dengan darah dan gore. Kebrutalan yang dihadirkan dalam film pendek dan panjang Rumah Dara sudah menjadi
bukti bahwa mereka memang “sakit” dan tahu benar bagaimana menunjukan
kecintaan mereka di genre. Bahkan tanpa seorang Kimo, Timothy Tjahjanto
pun bisa unjuk gigi dalam dua omnibus horor internasional, V/H/S 2- bersama Gareth Evans- dan The ABC’s of Death dengan menghadirkan segmen paling sinting- Safe Haven dan Libido-
yang membuat karya-karya koleganya, sesama sineas horor manca negara
terasa seperti sajian amatiran. Jadi tentu saja kita akan menunggu
kehadiran Killers
7 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Sam Wilson aka The Falcon aka Captain America yang Baru
Beberapa waktu yang lalu Marvel
telah mengumumkan bahwa Sam Wilson/The Falcon akan menjadi Captain
America yang baru di komik mereka. Dipaparkan Marvel , kekuatan Steve
Rogers yang mulai hilang seiring dengan usianya yang menua membuat
Rogers memutuskan untuk pensiun dan mewariskan “jabatan” Captain America
kepada Sam Wilson.
KRISTY (2014) REVIEW
Kristy a.k.a Random di bawah arahan sutradara Donkey Punch, Oliver Blackburn jelas tidak pernah punya niat sama sekali untuk menyegarkan sub-genre home invasion thriller.
Plotnya masih sama seperti yang pernah dihadirkan koleganya,
berputar-putar di tempat yang sama, mengajak penontonnya menjadi saksi
teror yang dilakukan oleh sekelompok tamu tak diundang yang menyatroni
kediaman karakter utamanya. Dalam kasus Kristy ada Justine
(Haley Bennett), mahasiswi cantik yang memilih untuk tidak pulang ke
rumahnya di liburan Thanksgiving. Suatu hari ketika sedang berbelanja,
Justine tidak sengaja bertemu seorang perempuan muda misterius (Ashley
Greene) di sebuah supermarket. Dari sini mimpi terburuk Justine pun
dimulai ketika perempuan misterius itu bersama kelompoknya mulai meneror
Justine di kampusnya sendiri yang sepi.
REVIEW - THE CONJURING
THE GIVER (2014) REVIEW
Adaptasi sci-fi young adult populer modern sepertinya masih tidak pernah jauh-jauh dari masa depan di dunia pasca kiamat bersama rezim totaliternya. Dari Hunger Games, The Host sampai Divergent punya konsep 11-12 dengan fokus utama ada pada karakter the chosen one-nya yang menyelamatkan dunia. The Giver pun juga punya premis mirip meskipun susah untuk dibilang ikut-ikutan karena sumber aslinya sendiri adalah novel YA populer
milik Lois Lowry yang dirilis dua dekade lalu, novel yang sudah lama
diidam-idamkan produser sekaligus pemainnya, Jeff Bridges untuk
dibuatkan filmnya.
REVIEW - GET MARRIED 4
Lebaran adalah sebuah momen krusial yang mungkin akan sangat
dimanfaatkan oleh para sineas Indonesia untuk merilis film-filmnya di
tanggal itu. Tak salah memang, momen itu mampu membuat film-film
Indonesia mempunyai kuantitas penonton yang cukup banyak. Get Married
adalah sebuah film Lebaran beberapa tahun lalu yang melejit mempunyai
angka penonton hingga 1,4 Juta untuk ukuran sebuah film komedi. Maka Tak
salah jika series ini pun berlanjut hingga seri keempatnya.
REVIEW - THE SMURFS 2
Diangkat dari sebuah karakter komik belgia yang sangat terkenal, Smurfs milik Peyo pun diangkat ke layar lebar. Raja Gosnell, pun ditunjuk selaku sutradara film The Smurfs live action
ini. The Smurfs seri pertama pun sukses besar di tangga Box Office.
Maka jelas ini adalah sebuah lampu hijau bagi Raja Gosnell untuk membawa
karakter biru kecil itu untuk mendapatkan kesempatan keduanya tampil di
layar lebar.
THE MAZE RUNNER (2014) REVIEW
Seperti
kebanyakan adaptasi novel sci-fi YA, The Maze Runner menawarkan sebuah
ide yang bagus namun juga seperti kebanyakan gubahan ke versi
live-action-nya, ia juga tidak pernah bisa lepas dari dosa-dosa dasar
film adaptasi novel yang bisa dibilang tidak pernah bisa maksimal
memanfaatkan potensi besarnya menjadi sebuah tontonan yang kuat. The
Maze Runner jelas seru untuk sekedar film hiburan, tetapi ia hanya
sebatas itu karena setelahnya ia dengan mudah dilupakan
Summary
6.8
REVIEW - PERCY JACKSON AND SEA OF MONSTERS
Percy Jackson adalah sebuah karakter yang dibuat oleh Rick Riordan.
Novelnya sendiri mempunyai fans dan menjadi bestseller. Maka, tak salah jika
20th Century Fox mengangkat kisah dari anak berdarah campuran atau setengah
dewa ini ke layar lebar. Percy Jackson rilis ke pasaran. Meski sempat
terhambat, akhirnya sekuel dari film ini pun dibuat.
REVIEW - ELYSIUM
Neil Blomkamp adalah sesosok sutradara muda yang karya debutnya
sudah menjadi bahan bicaraan banyak orang. District
9 adalah sebuah mahakarya milik Neil Blomkamp yang filmnya pun bisa
menembus kategori Best Pictures di Academy Awards tahun 2009. District 9
adalah sebuah film berbudget kecil. Maka tak salah, jika akhirnya Neil Blomkamp
pun di lirik oleh studio-studio besar untuk berkontribusi dan membuat sebuah
film mahakarya lainnya dengan budget yang lebih besar. Elysium pun menjadii next project milik Neil Blomkamp.
REVIEW - CRAZY LOVE
Perfilman Indonesia tahun-tahun ini sudah mulai sedikit demi sedikit
mulai bangkit. Film horror kacangan sudah beberapa mulai di tinggalkan oleh
para sineas kita. Akhirnya di tahun ini beberapa keberagaman genre pun muncul. Meskipun tak ada yang memberikan
sebuah inovasi. Guntur Soeharjanto
yang beberapa hari lalu sudah merilis filmnya berjudul Tampan Tailor. Dan tahun ini, sekali lagi dia menyumbangkan
karyanya berjudul “Crazy Love”.
REVIEW - THE MORTAL INSTRUMENTS : CITY OF BONES
Industri perfilman Hollywood memang sudah bukan hal yang jarang lagi
jika mengadaptasi berbagai novel yang sedang bestseller. Tujuh seri Harry Potter, The Twilight Saga, Percy Jackson, dan masih banyak lagi novel bestseller yang diangkat menjadi sebuah motion picture. Dan kali ini, giliran
buku milik Cassandra Clare yang
diangkat menjadi sebuah film. The Mortal
Instruments : City of Bones adalah seri pertama yang diangkat menjadi
sebuah film.
REVIEW - R.I.P.D (Rest In Piece Department)
REVIEW- ONE DIRECTION : THIS IS US
Para musisi sepertinya sedang dalam trend membuat sebuah film tentang dirinya. Setelah Michael Jackson, Justin Bieber, Katy Perry, dan juga para ensemble cast Glee. Dan kali ini giliran 5 Laki-laki jebolan X-Factor UK yaitu One Direction yang juga mencoba membuat sebuah film tentang mereka. Dan Morgan Spurlock menjadi pemegang kendali film ini.
REVIEW - RIDDICK
REVIEW - PLANES
Cars memiliki reputasi yang buruk semenjak film keduanya. Cars 2
menuai banyak kritik pedas dan tajam dan menjadi sebuah film paling buruk milik
Pixar dan Disney. Maka, kali ini Disney (tanpa Pixar) memilih untuk membuat
spin-off from world of Cars. Planes, yang awalnya dirilis dalam format DVD pun
dirilis ke dalam format layar lebar.
REVIEW - THE INTERNSHIP
REVIEW - KICK ASS 2
MALAM MINGGU MIKO MOVIE (2014) : Old Template, New Title
Diangkat dari sebuah Web Series yang secara tak sengaja
menjadi sebuah hits di kalangan remaja. Yang pada awalnya seri ini dirilis
secara periodik lewat situs Youtube. Malam
Minggu Miko, sebuah web series yang
dibuat oleh Raditya Dika yang juga salah satu dari penulis serta Comic ternama
di Indonesia. Di versi layar lebarnya kali ini, Raditya Dika juga berkesempatan
untuk mengarahkan serta menulis langsung skenario film ini.
REVIEW - 2 GUNS
Aksi dan Buddy cop movie adlah sebuah satu kesatuan yang sering
digunakan oleh perfilman hollywood. Tapi sayangnya, Hollywood dan Buddy cop
movie masih tak seirama dan bahkan bermusuhan. Masih jarang Buddy Cop movie
yang di bilang berhasil. Kali ini, Baltasar Komakur mencoba untuk menggarap 2
Guns yang juga memiliki tema Buddy cop.
REVIEW - G.I. Joe - Retaliation
G.I. Joe adalah sebuah mainan yang diluncurkan oleh Hasbro. Hollywood pun menjadikannya sebagai ladang uang. Film pertamanya pun sukses di Box Office. Tetapi juga sukses mendapatkan berbagai kritikan pedas serta merampok banyak Razzie Awards. Dengan bergantinya kursi sutradara, Jon M. Chu, kali ini G.I. Joe kembali di installment nya yang kedua. apakah akan mengalami kenaikan kualitas?
REVIEW - MALAVITA / THE FAMILY
Luc Besson lebih terkenal menjadi seorang screenwriter. Film-film yang ditangani olehnya yaitu trilogi Transporter, Taken, Colombiana dan masih banyak lagi. Dia pun pernah menjadi leader untuk sebuah film. Terakhir, dia menyutradarai The Lady. Kali ini, Luc Besson kembali untuk memimpin sebuah film. Malavitaatau The Family atau We’re A Nice Normal Family yang diangkat dari sebuah novel.
REVIEW - INSIDIOUS CHAPTER 2
REVIEW + 3D REVIEW - THOR : THE DARK WORLD
Marvel Cinematic Universe
sudah memasuki fase keduanya. Dimulai dari Iron
Man 3 yang sudah di rilis April lalu. Kali ini, giliran Avengers Assemble selanjutnya yaitu Thor
yang mendapatkan giliran untuk mendapatkan film spin-off menuju The Avengers 2 tahun 2015 nanti. Alan Taylor di tunjuk untuk menjadi
sutradara sekuel Thor kali ini.
REVIEW - GRAVITY (2013)
Pernah mendengar proyek ambisius tahun lalu? Yap! Gravity. Sebuah project ambisius milik Alfonso Cuaron yang harusnya di rilis tahun lalu. Sutradara Children of Men ini mengangkat tema Science Fiction untuk filmnya kali ini. Di bintangi oleh Sandra Bullock dan George Clooney.
ENDER'S GAME (2013) : ANOTHER BREATHTAKING SCIENCE FICTION MOVIE
Science Fiction sekali lagi menyapa para penikmat film. Tahun ini, Oblivion, Star Trek, dan Gravity merupakan film Science fiction
yang di rilis. Ender’s Game, film
science fiction ini di angkat dari novel milik legendaris Orson Scott Card. Ditangani oleh Sutradara X-Men Origins : Wolverine, Gavin
Hood serta dibintangi oleh jajaran cast kaliber oscar di dalam filmnya.
ADRIANA (2013) : LOVE ADVENTURE AROUND BATAVIA WITH HISTORICAL PUZZLE
REVIEW - PRISONERS (2013)
Prisoners, Drama misteri teka-teki yang di garap oleh Denis Villeneuve. Sutradara asal Canada yang sebelumnya menyutradarai film berjudul Incendies. Filmnya terdahulu masuk ke dalam nominasi Best Foreign Pictures tahun 2011. Kali ini, dia mengajak Jake Gyllenhaal serta Hugh Jackman untuk masuk ke dalam sebuah labirin teka teki yang dia garap.
REVIEW - CLOUDY WITH A CHANCE OF MEATBALLS 2
Sony Animation Pictures tahun ini baru mengeluarkan sekuel dari Smurfs di bulan Agustus lalu. Dan di tahun ini juga, Sony Animation Pictures juga merilis sekuel dari Cloudy With A Chance of Meatballs. Film yang seharusnya memiliki judul Cloudy 2 : Revenge of Leftlovers ini di komandani oleh Cody Cameron di film keduanya ini.
NOAH : AWAL SEMULA (2013) : DEEPER FANS SERVICE ROCKUMENTARY
Noah adalah salah satu band dari Indonesia yang kiprahnya
sudah bagus meskipun setelah beberapa kali mengalami pasang surut. Hal ini
menginspirasi Putrama Tuta, Sutradara Catatan Harian Si Boy untuk mengangkat
kisahnya dalam film dokumenter tentang band ini. Noah : Awal Semula menjadi
judul dari dokumenter perjalanannya.
REVIEW - MANUSIA SETENGAH SALMON
THE HUNGER GAMES : CATCHING FIRE (2013) : AND THE ODDS BE EVER IN ITS FAVOR
REVIEW - ESCAPE PLAN (2013)
SOKOLA RIMBA (2013) : VERY GOOD WRAP EDUCATION-DEDICATED MOVIE
Butet Manurung (Prisia Nasution) adalah seorang wanita yang
mendedikasikan dirinya dengan pendidikan. Dia tergabung dengan sebuah LSM
dimana dia mendapat kesempatan untuk mengajarkan baca, tulis, serta menghitung
kepada anak-anak rimba di Hulu sungai Makekal. Hingga suatu hari, dia
diselamatkan oleh seorang anak bernama Bungo yang sedang menemukan butet
terkapar dipinggir sungai.
REVIEW - ABOUT TIME (2013)
DON JON (2013) : R RATED MEN'S TALK
Joseph Gordon-Levitt adalah
sesosok bintang muda berbakat. Film-film miliknya selalu memiliki kualitas
nomor wahid. Dia pun bisa membintangi film-filmnya dengan kualitas akting yang
juga selalu bagus dari semua filmnya.
Maka kali ini, di film terbarunya, dia mencoba untuk mengarahkan,
menulis naskah, serta membintangi filmnya sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)