KRISTY (2014) REVIEW

Kristy (2014)

Kristy a.k.a Random di bawah arahan sutradara Donkey Punch, Oliver Blackburn jelas tidak pernah punya niat sama sekali untuk menyegarkan sub-genre home invasion thriller. Plotnya masih sama seperti yang pernah dihadirkan koleganya, berputar-putar di tempat yang sama, mengajak penontonnya menjadi saksi teror yang dilakukan oleh sekelompok tamu tak diundang yang menyatroni kediaman karakter utamanya. Dalam kasus Kristy ada Justine (Haley Bennett), mahasiswi cantik yang memilih untuk tidak pulang ke rumahnya di liburan Thanksgiving. Suatu hari ketika sedang berbelanja, Justine tidak sengaja bertemu seorang perempuan muda misterius (Ashley Greene) di sebuah supermarket. Dari sini mimpi terburuk Justine pun dimulai ketika perempuan misterius itu bersama kelompoknya mulai meneror Justine di kampusnya sendiri yang sepi.

Jika ada satu-satunya yang berbeda di Kristy mungkin adalah set yang digunakan. Alih-alih menghadirkan sebuah rumah atau apartmen seperti yang sering dilakukan kebanyakan thriller home-invasion, Blackburn mengganti panggungnya dengan sebuah kampus yang tentu punya wilayah lebih besar dan lebih luas. Tetapi dengan lebih masifnya set yang digunakan bukan berarti membuat teror klaustrofobiknya berkurang, sabaliknya, demi menutupi kekurangan di cerita bikinan Anthony Jaswinski yang kelewat simpel dan juga beberapa klise horor yang menggelikan, Blackburn memaksimalkan atmosfer creepy yang berhasil dibangunnya dengan sangat baik.
Ya, terlepas dari kelemahan narasinya, Kristy punya kekuatan terbesar dari bagaimana Blackburn membentuk dengan kuat set-piece horornya, menjadikan setiap momen slasher-nya mampu lepas, keluar dan menguhajam dengan sangat efektif menggedor jatung penontonnya, menghadirkan sebuah pesona kuat tidak hanya melalui momen ketegangan akibat melihat karakternya dikejar-kejar para pemburu misterius sembari ‘bermain’ petak umpet dan adu cerdas, namun juga bagaimana suasana suram mencekam yang hadir secara konsisten sejak konflik dimulai.
Sementara di sisi lain, si cantik Haley Bennett yang juga bakal main di versi layar lebar The Equalizer memberi kekuatan tersendiri buat karakternya. Ada sebuah proses di mana tokoh Justine berkembang. Justine tidak hanya menjadi objek penderita manis yang hanya bisa ketakutan dan bersembunyi di sepanjang film, namun seperti apa yang pernah dibuat Adam Wingard dalam You’re Next, karakternya mampu memberi sebuah kejutan kepada para pemburunya. Dan satu lagi hal yang menyenangkan adalah melihat jebolan saga Twilight, Ashley Green yang tampil beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

notifikasi
close