Ed Warren (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga) adalah
sepasang suami-istri yang biasa menghadapi masalah-masalah dengan
makhluk halus. Mereka sering menangani kasus-kasus seperti itu. Bahkan
barang-barang yang berhubungan dengan makhluk halus yang mereka hadapi
di dalam kasus-kasusnya pun disimpan rapi di dalam rumahnya. Hingga
suatu ketika dia harus menangani kasus yang paling membuat mereka
kewalahan.
Hiduplah seorang keluarga dari pasangan suami istri bernama Roger Perron
(Ron Livingston) dan Carolyn Perron (Lili Taylor). Mereka memiliki 5
orang anak perempuan yaitu Andrea (Shanley Caswell), Nancy (Hayley
McFarland), Christine (Joey King), Cindy (Mackenzie Foy), dan April
(Kyla Deaver). Mereka pindah ke rumah yang ternyata berhantu. Semakin
lama, gangguan hantu-hatu itu semakin kuat. Roger dan Carolyn meminta
bantuan The Warrens untuk menyelesaikannya.
The Hype was too high. Isn't that scary but depressing from the beginning.
James Wan, seorang sineas film horor yang sudah mempunyai jam terbang
tinggi. Karya-karyanya mampu membuat penontonnya untuk berteriak dan
ketakutan saat menyaksikan film garapannya. Teringat jelas karya
miliknya berjudul Insidious. Berhasil menghasilkan satu kesatuan
cerita yang padat dan enak untuk diikuti. Dan beberapa adegan penampakan
yang dilaksanakan begitu efektif guna membuat penontonnya berteriak
ketakutan atau sekedar menutup matanya.
Jelas dengan adanya track record yang gemilang di film lamanya.
Inilah yang membuat film-film horor milik James Wan sangat menarik untuk
ditunggu. Menunggu kejutan apalagi yang akan diberikan oleh James Wan.
Tahun ini, 2 film karya James Wan pun di rilis. The Conjuring dan Insidious : Chapter 2. The Conjuring pun di rilis. Digarap berdasarkan sebuah kasus nyata milik The Warrens ini pun sangat dinanti-nantikan banyak orang. Dengan trailer yang katanya, karena saya tak melihatnya sangat menakutkan. Maka berbagai persepsi orang-orang pun muncul. Hype
yang dibangun oleh film ini pun sangat tinggi. Yang lantas akan membuat
semua orang akan semakin penasaran dengan karya James Wan ini.
The Conjuring pun mempunyai hype yang sangat tinggi. Which means that The Conjuring was absolutely a great horror movie.
Tapi, saya tak bisa menyalahkan hype yang tinggi itu. Toh nyatanya, The
Conjuring memang sebuah film horor yang mempunyai jalinan cerita yang
begitu solid dari awal film hingga akhir filmnya. Tetapi dengan hype
yang begitu gila-gilaan, apalagi setelah screening film ini di
Indonesia, banyak orang memberikan statement mereka bahwa The Conjuring
adalah The best horor movie that they've ever seen. Inilah yang membuat saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari film ini.
Belum lagi dengan keluarnya sebuah warning yang membuat film ini semakin
mempunyai hype yang tinggi. The Conjuring mengeluarkan sebuah warning bagi
penontonnya agar berhati-hati saat menonton film ini. Tetapi sebuah
peringatan itu tak berpengaruh bagi saya. Mungkin bagi sebagian orang
iya. Saya pun akan berpikir demikian. Tapi, karena Hype yang begitu
tinggi itulah sebuah peringatan itu tak begitu berpengaruh bagi saya.
Karena taste The Conjuring masih berada sedikit di bawah Hype yang
tinggi itu.
Saya mengharapkan sesuatu yang lebih haunting dengan teror yang cukup meyakinkan lebih lagi saat menyaksikan film ini. Meskipun The Conjuring sudah memberikan tone yang
haunting sejak film ini muncul. Tetapi dengan hype yang tinggi itu,
rasa haunting yang diberikan oleh The Conjuring memang masih dibilang
biasa. Saya kira akan meneror saya sampai akhirnya saya tidak akan bisa
tidur semalaman. But hey, I still can sleep tightly after I watch this movie. Even my friends and they are boys told me that this movie very scary
The Conjuring bukan menyajikan sebuah sajian film horor yang akan
mengagetkan penontonnya dengan banyak penampakan hantu. Insidious malah
masih lebih total dalam hal itu. Tetapi, The Conjuring lebih memilih
untuk membuat filmnya meneror penontonnya satu persatu. Dengan tensi
ketegangan yang semakin bertambah seiring bertambahnya durasi.
Tekanan-tekanan konflik di film ini pun semakin solid dan bertambah.
Bahkan dari awal film ini dimulai, rasa depressing sudah muncul
ketimbang memunculkan adegan penampakan hantu yang mungkin terkesan
narsis dan malah tak efektif.
The Conjuring pun lebih ingin membuat penonton-penontonnya lebih dekat
dengan cerita filmnya. Teror satu persatu dengan durasi 110 Menit yang
akan membuat penontonnya akan sangat menanti-nantikan credit title bergulir secepat mungkin. Efek depressing
itulah yang malah membuat saya menyukai film ini. Tak ada hal yang baru
memang dengan film The Conjuring. Jalinan ceritanya juga cliche. Tak
ada yang spesial memang dari screenplay yang ditulis oleh Chad Hayes dan Carey Hayes. Tapi, formula itu dengan baik diarahkan oleh James Wan dan membuat filmnya semakin haunting bagi penontonnya.
Cara menampakkan sesosok makhluk halus di film ini bisa dibilang cukup cliche. Tetapi, dengan berbagai efek depressing-nya itulah yang malah membuat film ini semakin berujung pedih, terutama bagi yang tak suka film horor. Beberapa adegan Jump-Scared
yang cukup efektif membuat penontonnya sesekali menutup mata,
berteriak, ataupun mencengkram bangku bioskop mereka. Dengan rasa yang
begitu klasik dengan set dekor yang tak main-main. James Wan menata
semua production value dengan bagus. Semua rasa classic ala tahun 1970-an seperti setting waktu film ini.
Insidious signature in another James Wan's horror movie.
James Wan rasanya masih belum bisa move on dari film terdahulunya. Atau bisa di bilang itu adalah identity
James Wan dalam menggarap sebuah film horor yang mungkin bisa membuat
dirinya diingat oleh penikmat film. Hanya dengan menontonnya filmnya
kita bisa bilang "Oh, pasti ini filmnya James Wan". Karena di dalam film The Conjuring masih banyak rasa de javu yang membuat saya teringat dengan film James Wan terdahulu yaitu Insidious.
Masih banyak signatures yang masih ditinggalkan oleh James Wan di
film terbarunya kali ini. Metode-metode paranormal yang digunakan untuk
merekam aktivitas sosok makhluk halus dengan kamera, sinar ultraviolet,
lalu dua karakter asisten paranormal yang juga menjadi sosok karakter
yang memberikan beberapa unsur dark comedy di dalamnya. Dan masih banyak
lagi signatures lain dari film Insidious yang masih ditinggalkan oleh
James Wan di film The Conjuring kali ini.
James Wan memang bisa dikatakan berhasil dalam mengarahkan film horornya. Semua rasa pressure, depressing, dan jump-scared
bisa disuasanakan dengan baik. Atmosfir-atmosfir itu dikondisikan
dengan solid dan terjaga dari awal hingga akhir. Belum lagi pergerakan
kamera yang cukup dinamis yang digunakan di film
ini. Dengan adanya mockumentary tentang kasus The Warrens. Serta
perubahan metode penggunaan kamera ke dalam hidden camera juga coba
digunakan untuk menambah esensi horor di dalam filmnya. Dan juga scoring serta opening yang klasik tetap menghantui setiap scene-nya.
Kekuatan cast yang begitu bagus juga semakin membuat esensi horor film
ini. Vera Farmiga mampu memberikan performa yang begitu maksimal di film
ini. Terlihat sosok Lorraine yang memiliki kekuatan supranatural dan
merasakan teror yang mencekam dari Rumah milik keluarga Roger dan
Carolyn. Begitupun dengan Lili Taylor yang merasakan teror yang sama
saat menjadi Carolyn. Dengan dukungan-dukungan departemen akting lain
milik Patrick Wilson, Ron Livingston. Serta penampilan kuat dari Joey
King, Mackenzie Foy, Kyla Deaver. Seriously, horror movies with kids has their own strongness.
Overall, The Conjuring is The Classic horror movie that makes us
depressed and feel the pressure from the beginning til end. But, with
the high hype I expect something more than that. But, it's a solid
horror movie which very worth to watch. James Wan still use his
Insidious signatures in this movie. With a powerful cast and another
powerful aspect. Lets enjoy play hide and seek with this horror movie. Do you wanna play seek and hide? *CLAP CLAP*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar