NOAH (2014) REVIEW

Noah (2014)

Siapapun kamu, beragama atau tidak saya percaya kamu pernah mendegar kisah satu ini, sebuah cerita besar dari buku-buku dan kitab suci Agama, sebuah cerita besar ketika sang Pencipta marah besar kepada manusia. Lalu ada Bahtera kayu gofir raksasa berisi pasangan hewan-hewan dan diakhiri dengan tumpahan air bah yang menyapu setiap manusia dan kebobrokan di kolong lagit. Ya, cerita religius tentang Nuh sudah beberapa kali dibuat di ranah film, dari FTV Noah’s Ark sampai komedi macam Evan Almighty, tetapi baru kali ini ada sineas yang benar-benar serius mencoba menerjemahkan kisah dari

EARTH TO ECHO (2014) REVIEW

Earth to Echo (2014)

Sekelompok bocah ingusan di pinggiran kota meyelamatkan Alien lucu, dengan premis seperti itu tentu saja kamu dengan mudah akan menyamakan Earth to Echo dengan karya legendaris Spieliberg E.T yang lahir lebih dari dua dekade silam atau mungkin yang lebih baru, Super 8-nya J.J Abrams minus aien imut. Dengan tema persahabatan kental berpetualang mencari sesuatu jauh dari halaman belakang rumah mereka, Earth to Echo juga mengingatkan kita dengan The Goonies

YASMINE (2014) REVIEW

Yasmine (2014)

Indonesia memang dikenal sebagai ‘mbah-nya’ Pecak Silat, tetapi film produksi lokal tentang salah satu cabang bela diri paling tua satu ini nyaris tidak pernah disentuh para sineasnya, dan ketika ada ironisnya ia menjadi ngetop karena campur tangan sutradara asing, Gareth Evans ketika ia membuat Merantau dan tentu saja dwilogi The Raid yang fenomenal itu, Sementara dari negeri seberang ada Origins Film yang mencoba membangkitkan kembali perfilman Brunei Darussalam setelah kurang lebih setengah abat tertidur dengan mengangkat Silat dalam sebuah drama coming of age modern berhati besar yang digarap serius oleh dua bersaudara Kamaluddin.

INTO THE STORM (2014) REVIEW

Into The Strom (2014)

Ketimbang bencana-bencana lainnya, badai angin ribut atau yang dikenal dengan tornado memang terhitung minim dan seperti dianak tirikan di dunia film, hanya Twister-nya Jan de Bont yang dibintangi Helen Hunt dan Bill Paxton yang sempat berjaya dengan dukungan spesial efek canggih dan memboyong hampir setengah miliar Dollar 1996

BEGIN AGAIN (2014) REVIEW

Begin Again (2014)

Jika pengalaman sinematikmu tidak hanya terbatas kepada film-film box-office berbudget besar kamu pasti akan mengenal Once, drama romantis kecil dari Irlandia yang akan dikenang selamanya oleh para moviegeors karena kombinasi maut dari sebuah cerita cinta natural dan kekuatan musikalitas luar biasanya. Dan butuh waktu sampai tujuh kemudian bagi sang sutradara John Carney untuk mengulangi sensasi yang sama dengan rasa yang berbeda dalam Begin Again.

CHEF (2014) REVIEW

Chef (2014)

Tiga hal penting yang dapat kamu pelajari dari Chef adalah, pertama, kritikus makanan itu bisa sangat menyebalkan, kedua, twitter dan jejering sosial lain adalah salah satu media ampuh mengangkat sekaligus menghancurkan karier seseorang, dan ketiga, John Favreu bisa tampil memesona tanpa harus melibatkan, mafia, peri natal, papan permainan ajaib, superhero flamboyan berbaju hi-tech atau alien dan koboi. Ya, ini bisa dibilang film dengan tema paling sederhana dalam karier penyutradaraan Favreu namun bukan berarti Chef tidak bertaji, malah kalau mau dibilang Chef adalah salah satu film paling menyenangkan tahun ini untuk ditonton.

7500 (2014)

7500 (2014)

Setelah mengalami beberapa kali penundaan akhirnya salah satu horor yang sudah saya tunggu sejak direncanakan rilis 2012 lalu muncul juga. Ya, 7500 adalah horor supranatural internasional kedua  garapan sang maestro J-horror, Takashi Shimizu setelah debutnya di remake Ju-on, The Grudge 2006 lalu yang sempat mengguncang Hollywood. Kali ini Shimizu mencoba sesuatu yang berbeda dari daftar filmografi-nya meskipun secara tema,

STARRED UP (2014) REVIEW

Starred Up (2014)

Drama penjara sudah bolak-balik dibuat sementara di tempat terpisah kita juga sering melihat drama tentang relasi ayah-anak, tetapi apa yang ditawarkan David Mackenzie ini terbilang berbeda ketika sutradara Perfect Sense itu menggabungkan kedua tema yang sebenarnya bertolak belakang menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.

FRANK (2014) REVIEW

Frank (2014)

Kebanyakan film-film aneh di 2014 ini didominasi oleh para doppelgänger, lihat Enemy, The Double, The One I Love sampai Coherence. Frank adalah termasuk salah satunya yang aneh, meski tidak bercerita tentang orang-orang kembar tetapi dengan melihat seorang Michael Fassbender bermain gitar dan bernyanyi saja sebenarnya sudah bisa kamu masukan ke dalam kategori “aneh”

BEFORE MIDNIGHT (2013) REVIEW

Before Midnight (2013)

Mungkin ini akan terdengar sedikit berlebihan, tetapi tidak ada film yang mampu mempertahankan “sihirnya” secara konsisten sampai tiga kali berturut-turut  dan dalam jangka waktu nyaris mencapai dua dekade seperti yang dilakukan Richard Linklater dengan trilogi romantis Before Sunrise-nya, konsistensi yang mungkin tidak mampu dilakukan franchise sekelas The Lord of The Ring atau The Dark Knight 

2001 : A SPACE ODYSSEY (1968) REVIEW

2001: A Space Odyssey (1968)

” Let the Awe and Mystery of a Journey Unlike Any Other Begin “
Diawali dengan kisah yang bersetting 4 juta tahun sebelum masehi, di sebuah padang rumput gersang Afrika dimana sekelompok kera herbivora sedang mencari makanan. Dikarenakan ketidakmampuan mereka melindungi diri, kelompok kera itu dengan mudahnya diserang oleh hewan lain dan terusir oleh kelompok kera lain dalam perebutan sumber air. Namun semuanya berubah ketika keesokan harinya mereka menemukan sebuah beda monolith hitam setinggi tiga meter yang berdiri di dekat tempat tinggal mereka. Kera2 tersebut menyentuhnya dan segera saja mereka berubah menjadi kera vegetarian menjadi pemburu pemakan daging, bahkan membuat mereka menjadi lebih cerdas dan memiliki naluri membunuh.

THE GRAND BUDAPEST HOTEL (2014) REVIEW

The Grand Budapest Hotel (2014)

Selamat datang di “The Grand Budapest Hotel“, sebuah pemilihan judul yang enak didengar, seperti melambangkan sebuah kebesaran dan kemegahan, tetapi tentu saja yang lebih penting adalah melihat siapa tuan ruamahnya. Ya, ia adalah sutradara Wes Anderson yang terakhir mempersembahkan kita romansa monyet dalam kamp Moonrise Kingdom yang mendapatkan puja-puji dari para penontonnya. Karya-karya Anderson memang unik dan tidak ada duanya, bahkan jika kamu harus menontonnya ‘telanjang bulat” tanpa tahu judul dan nama sutradaranya bisa dipastikan kamu akan langsung mengenal setiap trademark yang ditinggalkan Anderson di setiap film-filmnnya.

KILLERS (2014) REVIEW

Killers (2014)

Kita mengenal bagaimana cinta mati Timothy Tjahjanto dan Kimo Stomboel a.k.a The Mo Brothers dengan darah dan gore. Kebrutalan yang dihadirkan dalam film pendek dan panjang Rumah Dara sudah menjadi bukti bahwa mereka memang “sakit” dan tahu benar bagaimana menunjukan kecintaan mereka di genre. Bahkan tanpa seorang Kimo, Timothy Tjahjanto pun bisa unjuk gigi dalam dua omnibus horor internasional, V/H/S 2- bersama Gareth Evans- dan The ABC’s of Death dengan menghadirkan segmen paling sinting- Safe Haven dan Libido- yang membuat karya-karya koleganya, sesama sineas horor manca negara terasa seperti sajian amatiran.   Jadi tentu saja kita akan menunggu kehadiran Killers

7 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Sam Wilson aka The Falcon aka Captain America yang Baru

7 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Sam Wilson aka The Falcon aka Captain America yang Baru

Beberapa waktu yang lalu Marvel telah mengumumkan bahwa Sam Wilson/The Falcon akan menjadi Captain America yang baru di komik mereka. Dipaparkan Marvel , kekuatan Steve Rogers yang mulai hilang seiring dengan usianya yang menua membuat Rogers memutuskan untuk pensiun dan mewariskan “jabatan” Captain America kepada Sam Wilson.

KRISTY (2014) REVIEW

Kristy (2014)

Kristy a.k.a Random di bawah arahan sutradara Donkey Punch, Oliver Blackburn jelas tidak pernah punya niat sama sekali untuk menyegarkan sub-genre home invasion thriller. Plotnya masih sama seperti yang pernah dihadirkan koleganya, berputar-putar di tempat yang sama, mengajak penontonnya menjadi saksi teror yang dilakukan oleh sekelompok tamu tak diundang yang menyatroni kediaman karakter utamanya. Dalam kasus Kristy ada Justine (Haley Bennett), mahasiswi cantik yang memilih untuk tidak pulang ke rumahnya di liburan Thanksgiving. Suatu hari ketika sedang berbelanja, Justine tidak sengaja bertemu seorang perempuan muda misterius (Ashley Greene) di sebuah supermarket. Dari sini mimpi terburuk Justine pun dimulai ketika perempuan misterius itu bersama kelompoknya mulai meneror Justine di kampusnya sendiri yang sepi.

REVIEW - THE CONJURING

James Wan yang namanya mulai melejit lewat karya film horror-nya yang fenomenal yaitu SAW mulai melebarkan sayapnya lebih lebar lagi di dalam menghasilkan sebuah film horor. Di tahun 2011, Insidious pun menjadi sebuah film horor klasik milik James Wan yang berhasil menakut-nakuti penontonnya. Di tahun ini pun, James Wan mengeluarkan film horor terbarunya berjudul The Conjuring yang diambil dari kisah nyata.

THE GIVER (2014) REVIEW

The Giver (2014)

Adaptasi sci-fi young adult populer modern sepertinya masih tidak pernah jauh-jauh dari masa depan di dunia pasca kiamat bersama rezim totaliternya. Dari Hunger Games, The Host sampai Divergent punya konsep 11-12 dengan fokus utama ada pada karakter the chosen one-nya yang menyelamatkan dunia. The Giver pun juga punya premis mirip meskipun susah untuk dibilang ikut-ikutan karena sumber aslinya sendiri adalah novel YA populer milik Lois Lowry yang dirilis dua dekade lalu, novel yang sudah lama diidam-idamkan produser sekaligus pemainnya, Jeff Bridges untuk dibuatkan filmnya.

REVIEW - GET MARRIED 4


Lebaran adalah sebuah momen krusial yang mungkin akan sangat dimanfaatkan oleh para sineas Indonesia untuk merilis film-filmnya di tanggal itu. Tak salah memang, momen itu mampu membuat film-film Indonesia mempunyai kuantitas penonton yang cukup banyak. Get Married adalah sebuah film Lebaran beberapa tahun lalu yang melejit mempunyai angka penonton hingga 1,4 Juta untuk ukuran sebuah film komedi. Maka Tak salah jika series ini pun berlanjut hingga seri keempatnya. 

REVIEW - THE SMURFS 2


Diangkat dari sebuah karakter komik belgia yang sangat terkenal, Smurfs milik Peyo pun diangkat ke layar lebar. Raja Gosnell, pun ditunjuk selaku sutradara film The Smurfs live action ini. The Smurfs seri pertama pun sukses besar di tangga Box Office. Maka jelas ini adalah sebuah lampu hijau bagi Raja Gosnell untuk membawa karakter biru kecil itu untuk mendapatkan kesempatan keduanya tampil di layar lebar.

THE MAZE RUNNER (2014) REVIEW

The Maze Runner (2014)
Seperti kebanyakan adaptasi novel sci-fi YA, The Maze Runner menawarkan sebuah ide yang bagus namun juga seperti kebanyakan gubahan ke versi live-action-nya, ia juga tidak pernah bisa lepas dari dosa-dosa dasar film adaptasi novel yang bisa dibilang tidak pernah bisa maksimal memanfaatkan potensi besarnya menjadi sebuah tontonan yang kuat. The Maze Runner jelas seru untuk sekedar film hiburan, tetapi ia hanya sebatas itu karena setelahnya ia dengan mudah dilupakan
Summary 6.8
 

REVIEW - PERCY JACKSON AND SEA OF MONSTERS

Percy Jackson adalah sebuah karakter yang dibuat oleh Rick Riordan. Novelnya sendiri mempunyai fans dan menjadi bestseller. Maka, tak salah jika 20th Century Fox mengangkat kisah dari anak berdarah campuran atau setengah dewa ini ke layar lebar. Percy Jackson rilis ke pasaran. Meski sempat terhambat, akhirnya sekuel dari film ini pun dibuat. 
 

REVIEW - ELYSIUM

Neil Blomkamp adalah sesosok sutradara muda yang karya debutnya sudah menjadi bahan bicaraan banyak orang. District 9 adalah sebuah mahakarya milik Neil Blomkamp yang filmnya pun bisa menembus kategori Best Pictures di Academy Awards tahun 2009. District 9 adalah sebuah film berbudget kecil. Maka tak salah, jika akhirnya Neil Blomkamp pun di lirik oleh studio-studio besar untuk berkontribusi dan membuat sebuah film mahakarya lainnya dengan budget yang lebih besar. Elysium pun menjadii next project milik Neil Blomkamp. 

REVIEW - CRAZY LOVE


Perfilman Indonesia tahun-tahun ini sudah mulai sedikit demi sedikit mulai bangkit. Film horror kacangan sudah beberapa mulai di tinggalkan oleh para sineas kita. Akhirnya di tahun ini beberapa keberagaman genre pun  muncul. Meskipun tak ada yang memberikan sebuah inovasi. Guntur Soeharjanto yang beberapa hari lalu sudah merilis filmnya berjudul Tampan Tailor. Dan tahun ini, sekali lagi dia menyumbangkan karyanya berjudul “Crazy Love”. 

REVIEW - THE MORTAL INSTRUMENTS : CITY OF BONES


Industri perfilman Hollywood memang sudah bukan hal yang jarang lagi jika mengadaptasi berbagai novel yang sedang bestseller. Tujuh seri Harry Potter, The Twilight Saga, Percy Jackson, dan masih banyak lagi novel bestseller yang diangkat menjadi sebuah motion picture. Dan kali ini, giliran buku milik Cassandra Clare yang diangkat menjadi sebuah film. The Mortal Instruments : City of Bones adalah seri pertama yang diangkat menjadi sebuah film.

REVIEW - R.I.P.D (Rest In Piece Department)

 
  Adaptasi komik adalah sebuah pilihan menarik dari para sineas Hollywood. Mem-visualisasikan sebuah komik yang penuh fantasi adalah tantangan tersendiri. Dan keberhasilan mengadaptasi adalah pintar-pintarnya sang sutradara untuk meng-interpretasikannya. Robert Schwentke, mencoba untuk mengadaptasi R.I.P.D (Rest In Peace Department) dalam sebuah motion picture

REVIEW- ONE DIRECTION : THIS IS US


Para musisi sepertinya sedang dalam trend membuat sebuah film tentang dirinya. Setelah Michael Jackson, Justin Bieber, Katy Perry, dan juga para ensemble cast Glee. Dan kali ini giliran 5 Laki-laki jebolan X-Factor UK yaitu One Direction yang juga mencoba membuat sebuah film tentang mereka. Dan Morgan Spurlock menjadi pemegang kendali film ini.

REVIEW - RIDDICK

Vin Diesel memang telah tergabung dengan project Riddick ini sejak seri pertama film ini. Ketika seri kedua dari Riddick ini rilis. Banyak sekali kekecewaan dan kritikus negatif dari kritikus. Maka, Kali ini David Twohy sepertinya ingin membayar kekecewaan dari fans dan membuat seri ketiga dari dengan judul Riddick. Tetap menggunakan Vin Diesel sebagai pionir untuk film ini.

REVIEW - PLANES

Cars memiliki reputasi yang buruk semenjak film keduanya. Cars 2 menuai banyak kritik pedas dan tajam dan menjadi sebuah film paling buruk milik Pixar dan Disney. Maka, kali ini Disney (tanpa Pixar) memilih untuk membuat spin-off from world of Cars. Planes, yang awalnya dirilis dalam format DVD pun dirilis ke dalam format layar lebar.

REVIEW - THE INTERNSHIP


Owen wilson dan Vince Vaughn bukan kali pertama mereka berada dalam satu layar bersama-sama. Sudah banyak sekali film yang mereka lakoni berdua. Mereka pun kembali dipersatukan lagi oleh Shawn Levy ke dalam sebuah drama komedi dengan judul The Internship.

REVIEW - KICK ASS 2

Kick Ass adalah sesosok superhero yang diangkat dari sebuah komik. Filmnya yang pertama sukses dipuji oleh kritikus. Maka tak salah, jika Kick Ass akan berkelanjutan hingga seri kedua. Kali ini, Kick Ass diasuh oleh Universal Pictures. Maka, Kick Ass 2 di pimpin oleh Jeff Wadlow sebagai sutradara menggeser Matthew Vaughn yang sebelumnya menangani Kick Ass seri pertama.

MALAM MINGGU MIKO MOVIE (2014) : Old Template, New Title


Diangkat dari sebuah Web Series yang secara tak sengaja menjadi sebuah hits di kalangan remaja. Yang pada awalnya seri ini dirilis secara periodik lewat situs Youtube. Malam Minggu Miko, sebuah web series yang dibuat oleh Raditya Dika yang juga salah satu dari penulis serta Comic ternama di Indonesia. Di versi layar lebarnya kali ini, Raditya Dika juga berkesempatan untuk mengarahkan serta menulis langsung skenario film ini. 

REVIEW - 2 GUNS

 
Aksi dan Buddy cop movie adlah sebuah satu kesatuan yang sering digunakan oleh perfilman hollywood. Tapi sayangnya, Hollywood dan Buddy cop movie masih tak seirama dan bahkan bermusuhan. Masih jarang Buddy Cop movie yang di bilang berhasil. Kali ini, Baltasar Komakur mencoba untuk menggarap 2 Guns yang juga memiliki tema Buddy cop

REVIEW - G.I. Joe - Retaliation

G.I. Joe adalah sebuah mainan yang diluncurkan oleh Hasbro. Hollywood pun menjadikannya sebagai ladang uang. Film pertamanya pun sukses di Box Office. Tetapi juga sukses mendapatkan berbagai kritikan pedas serta merampok banyak Razzie Awards. Dengan bergantinya kursi sutradara, Jon M. Chu, kali ini G.I. Joe kembali di installment nya yang kedua. apakah akan mengalami kenaikan kualitas?

REVIEW - MALAVITA / THE FAMILY

Luc Besson lebih terkenal menjadi seorang screenwriter. Film-film yang ditangani olehnya yaitu trilogi Transporter, Taken, Colombiana dan masih banyak lagi. Dia pun pernah menjadi leader untuk sebuah film. Terakhir, dia menyutradarai The Lady. Kali ini, Luc Besson kembali untuk memimpin sebuah film. Malavitaatau The Family atau We’re A Nice Normal Family yang diangkat dari sebuah novel.

REVIEW - INSIDIOUS CHAPTER 2

James Wan, sosok sutradara yang berhasil mengangkat sebuah film horror yang mengagumkan 3 tahun lalu. Insidious adalah film horror yang sangat digandrungi banyak orang. Dan tahun ini, James Wan merilis kisah petualangan di dunia astralnya. Insidious Chapter 2, sebuah sekuel yang pasti di nantikan oleh para penikmat film dimanapun.  

REVIEW + 3D REVIEW - THOR : THE DARK WORLD

 
Marvel Cinematic Universe sudah memasuki fase keduanya. Dimulai dari Iron Man 3 yang sudah di rilis April lalu. Kali ini, giliran Avengers Assemble selanjutnya yaitu Thor yang mendapatkan giliran untuk mendapatkan film spin-off menuju The Avengers 2 tahun 2015 nanti. Alan Taylor di tunjuk untuk menjadi sutradara sekuel Thor kali ini. 

REVIEW - GRAVITY (2013)

Pernah mendengar proyek ambisius tahun lalu? Yap! Gravity. Sebuah project ambisius milik Alfonso Cuaron yang harusnya di rilis tahun lalu. Sutradara Children of Men ini mengangkat tema Science Fiction untuk filmnya kali ini. Di bintangi oleh Sandra Bullock dan George Clooney.

ENDER'S GAME (2013) : ANOTHER BREATHTAKING SCIENCE FICTION MOVIE


Science Fiction sekali lagi menyapa para penikmat film. Tahun ini, Oblivion, Star Trek, dan Gravity merupakan film Science fiction yang di rilis. Ender’s Game, film science fiction ini di angkat dari novel milik legendaris Orson Scott Card. Ditangani oleh Sutradara X-Men Origins : Wolverine, Gavin Hood serta dibintangi oleh jajaran cast kaliber oscar di dalam filmnya.

ADRIANA (2013) : LOVE ADVENTURE AROUND BATAVIA WITH HISTORICAL PUZZLE

 
Sebuah drama cinta remaja di Indonesia tahun ini mungkin tidak terlalu banyak. Refrain, presentasi yang cukup gagal dan mentah di dalam filmnya dengan ceritanya yang klise. Maka, digarap dari sutradara yang sama dengan Refrain, Fajar Nugros membuat sebuah film dengan tema kisah cinta remaja lagi dengan judul Adriana.

REVIEW - PRISONERS (2013)

Prisoners, Drama misteri teka-teki yang di garap oleh Denis Villeneuve. Sutradara asal Canada yang sebelumnya menyutradarai film berjudul Incendies. Filmnya terdahulu masuk ke dalam nominasi Best Foreign Pictures tahun 2011. Kali ini, dia mengajak Jake Gyllenhaal serta Hugh Jackman untuk masuk ke dalam sebuah labirin teka teki yang dia garap.

REVIEW - CLOUDY WITH A CHANCE OF MEATBALLS 2

Sony Animation Pictures tahun ini baru mengeluarkan sekuel dari Smurfs di bulan Agustus lalu.  Dan di tahun ini juga, Sony Animation Pictures juga merilis sekuel dari Cloudy With A Chance of Meatballs. Film yang seharusnya memiliki judul Cloudy 2 : Revenge of Leftlovers ini di komandani oleh Cody Cameron di film keduanya ini.

NOAH : AWAL SEMULA (2013) : DEEPER FANS SERVICE ROCKUMENTARY

Noah adalah salah satu band dari Indonesia yang kiprahnya sudah bagus meskipun setelah beberapa kali mengalami pasang surut. Hal ini menginspirasi Putrama Tuta, Sutradara Catatan Harian Si Boy untuk mengangkat kisahnya dalam film dokumenter tentang band ini. Noah : Awal Semula menjadi judul dari dokumenter perjalanannya.
 

REVIEW - MANUSIA SETENGAH SALMON

Raditya Dika tahun ini sedang dalam masa produktif. 2 Film miliknya di rilis pada tahun bersamaan. AdaCinta Brontosaurus dan juga Cinta Dalam Kardus yang sudah menghiasi layar lebar.  Dan di tahun ini pula, buku milik Raditya Dika juga di adaptasi menjadi sebuah film. Manusia Setengah Salmon, di sutradarai oleh anak buah dari Fajar Nugros yaitu Herdanius Larobu.

REVIEW - THE BUTLER (2013)

Tema rasis memang sering di gunakan oleh sineas Hollywood untuk membuat suatu karya. Lee Daniels kali ini mencoba untuk mengangkat tema ini ke dalam sebuah film semi biopic tentang kepala pelayan berkulit hitam. The Butler adalah judul yang di gunakan oleh Lee Daniels di film terbarunya kali ini.

THE HUNGER GAMES : CATCHING FIRE (2013) : AND THE ODDS BE EVER IN ITS FAVOR

The Hunger Games adalah universe dari penulis Suzanne Collins yang diadaptasi menjadi sebuah film. Film pertama yang ditangani oleh sutradara Gary Ross, mampu menunjukkan sebuah performa yang sangat gemilang. Ketika Gary Ross mengundurkan diri, Francis Lawrence pun ditunjuk menjadi sutradara di film kedua seri ini, The Hunger Games : Catching Fire.

REVIEW - CAPTAIN PHILLIPS (2013)

Kisah pembajakan kapal di lautan Somalia di angkat ke layar lebar. Paul Greengrass menangani film adaptasi dari kisah nyata tersebut. Menceritakan Captain Phillips yang di perankan oleh Tom Hanks, aktor yang sudah beberapa kali masuk Academy Awards nominee

REVIEW - ESCAPE PLAN (2013)

Dua aktor laga legendaris yaitu Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone berada di dalam satu frame. Setelah keduanya memiliki standalone movie masing-masing yaitu The Last Stand untuk Arnold dan Bullet To The Head untuk Sylvester. Escape Plan, menjadi film duet mereka yang di sutradarai oleh Mikael Hafstrom.

SOKOLA RIMBA (2013) : VERY GOOD WRAP EDUCATION-DEDICATED MOVIE



Butet Manurung (Prisia Nasution) adalah seorang wanita yang mendedikasikan dirinya dengan pendidikan. Dia tergabung dengan sebuah LSM dimana dia mendapat kesempatan untuk mengajarkan baca, tulis, serta menghitung kepada anak-anak rimba di Hulu sungai Makekal. Hingga suatu hari, dia diselamatkan oleh seorang anak bernama Bungo yang sedang menemukan butet terkapar dipinggir sungai.

REVIEW - ABOUT TIME (2013)

Tahun ini, film drama romance sangat jarang di buat. Mungkin Before Midnight sekaligus penutup trilogi Before. Maka dari sutradara film Love Actually, Richard Curtis, film drama romance dengan sedikit imbuhanScience Fiction dengan judul About Time. Film ini pun di rilis seminggu lebih awal di Indonesia ketimbang di US. 

DON JON (2013) : R RATED MEN'S TALK

 
Joseph Gordon-Levitt adalah sesosok bintang muda berbakat. Film-film miliknya selalu memiliki kualitas nomor wahid. Dia pun bisa membintangi film-filmnya dengan kualitas akting yang juga selalu bagus dari semua filmnya.  Maka kali ini, di film terbarunya, dia mencoba untuk mengarahkan, menulis naskah, serta membintangi filmnya sendiri. 
 
notifikasi
close