NOAH (2014) REVIEW

Noah (2014)

Siapapun kamu, beragama atau tidak saya percaya kamu pernah mendegar kisah satu ini, sebuah cerita besar dari buku-buku dan kitab suci Agama, sebuah cerita besar ketika sang Pencipta marah besar kepada manusia. Lalu ada Bahtera kayu gofir raksasa berisi pasangan hewan-hewan dan diakhiri dengan tumpahan air bah yang menyapu setiap manusia dan kebobrokan di kolong lagit. Ya, cerita religius tentang Nuh sudah beberapa kali dibuat di ranah film, dari FTV Noah’s Ark sampai komedi macam Evan Almighty, tetapi baru kali ini ada sineas yang benar-benar serius mencoba menerjemahkan kisah dari
kitab Kejadian umat Nasrani itu, ia bernama Daren Aronofsky, sutradara jenius yang bolak-balik menelurkan karya-karya hebat dari Requiem for a Dream yang super depressing sampai Black Swan yang menghantui itu.
Ini  bisa dibilang adalah karyanya Aronosky yang paling ambisus dan paling mahal yang pernah dibuatnya di sepanjang kariernya. Sebuah karya personal yang bahkan sudah direncakannya sejak jauh hari,  sejak Pi selesai dibuat tahun 2000 lalu namun ide tersebut baru benar-benar bisa terwujud setelah Paramount dan New Regency memberikan lampu hijau 2011 lalu bersama dana raksasa sebesar 130 juta Dollar untuk menciptakan kembali cerita Nabi Nuh dengan sentuhan modern bersama efek CGI mahal.
Tentu saja buat para moviegoers, Aronofsky adalah daya pikat terbesar dari Noah, terlepas ia sebenarnya juga punya nama-nama beken yang mengisi jajaran cast-nya, dan pastinya premis bilbical-nya yang menuai kontroversi di negara-negara mayoritas Muslim yang sampai-sampai banyak dari mereka harus mencekal peredarannya termasuk Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama mereka. Ya, Noah versi Aronofsky memang tidak pernah ingin meng-copas habis-habisan dari materi aslinya. Ya, ini adalah film yang sama tetapi disaat bersamaan juga terasa sedikit berbeda ketika Aronofsky mencoba memfokuskan semuanya pada karakter Nuh lengkap dengan segala konflik batinnya dalam menerjemahkan wahyu Tuhan kepadanya.
Kita tahu bahwa Aronofsky adalah salah satu sutradara yang jago mempermaikan emosi melalui karakter manusia yang kompleks, dan Noah pun tidak lepas dari ciri khasnya itu. Di sini karkater Noah yang dimainkan Russel Crowe adalah seorang ayah dan suami yang baik, keturunan ke-8 dari manusia pertama Adam yang suatu hari hidupnya berubah drastis ketika mendapatkan wahyu dari Tuhan yang memerintahkannya untuk membangun sebuah kapal besar dan mengisinya dengan keluarganya dan juga binatang-binatang sebelum Ia menumpahkan air bah ke dunia. Ya, dari sini kita mungkin sudah hafal ceritanya, tetapi sekali lagi Aronofsky tidak mentah-mentah mencontek sumber aslinya, ia menafsirkan sendiri cerita dari kitab Perjanjian Lama dari bab Kejadian umat Nasrani itu, mengadapatsinya secara bebas termasuk menambahkan elemen-elemen fantasi dari kehadiran para malaikat Tuhan yang terbuang dalam wujud monster batu raksasa bernama The Watchers sampai kemunculan karakter-karkater baru yang tidak ada di Alkitab macam Ila yang dimainkan Emma Watson dan raja kaum Barbar keturan Kain, Tubal-cain yang menjadi musuh Noah.
Ada beberapa polesan di sana-sini untuk menambah usur hiburannya, tetapi Aronofsky masih tahu bagaimana cara menghormati sumber aslinya (meskipun pada akhirnya tidak semua penonton menyukai apa yang dibuatnya), bagaimana elemen religiusnya berusaha tetap ditonjolkan di balik spesial efek dan CGI bencana mahal yang ditampilkan dengan dahsyat melalui cerita-cerita tentang awal dari segalanya, awal ketika Tuhan menciptakan bumi beserta isinya yang diwakilkan oleh visual cantik penuh efek time-lapse memesona dan scoring apik dari Clint Mansell. Tetapi sekali lagi, terlepas dari cerita banjir besar, bahtera raksasa, seperti judulnya, semua gravitasi berpusat pada Nuh yang coba digambarkan Aronofsky sebagai manusia biasa ketimbang seorang Nabi besar yang menaggung beban ilahi berat, bagaimana ia harus mengadapai pilihan moral, memilih antara keluarga yang dicintainya dan perintah Tuhan, dan itu adalah bagian terbaik dari Noah meskipun pada akhirnya juga merupakan sumber dari segala kontroversi yang ada.

Noah Official Trailer (2014) HD 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

notifikasi
close